Review Film Along With the Gods: The Last 49 Days. Tujuh tahun setelah rilis, “Along With the Gods: The Last 49 Days” masih jadi salah satu film fantasi Korea paling megah dan paling bikin banjir air mata. Tayang Agustus 2018, sekuel langsung dari film pertama tahun 2017 ini pecah rekor dengan lebih dari 12 juta penonton di dalam negeri, bahkan mengalahkan pendahulunya. Durasi 141 menit ini disutradarai Kim Yong-hwa lagi, dengan efek visual level Hollywood dan cast yang sama kuatnya: Ha Jung-woo, Ju Ji-hoon, Kim Hyang-gi, plus tambahan Ma Dong-seok dan Kim Dong-wook. Hingga akhir 2025, film ini tetap jadi pilihan utama kalau ingin nonton sesuatu yang epik, lucu, sedih, sekaligus bikin mikir soal hidup dan dosa. Di tengah maraknya film akhirat dari negara lain, versi Korea ini masih yang paling emosional. BERITA BOLA
Plot yang Lebih Dalam dan Berani: Review Film Along With the Gods: The Last 49 Days
Kali ini, tiga penjaga akhirat – Gang-rim (Ha Jung-woo), Hae Won-maek (Ju Ji-hoon), dan Deok-choon (Kim Hyang-gi) – harus dampingi jiwa ke-49, seorang kakek baik hati bernama Kim Soo-hong (Kim Dong-wook). Tapi ada syarat: mereka harus selesaikan sidang dalam 49 hari, sambil bantu Soo-hong ingat kenapa ia mati mendadak. Di saat bersamaan, Raja Yeomra (Lee Jung-jae) beri misi tambahan: bawa pulang penjaga ke-50 yang hilang 1000 tahun lalu, yaitu House God Seong-ju (Ma Dong-seok).
Cerita berjalan dua garis waktu: sidang di akhirat yang penuh drama keluarga, dan flashback 1000 tahun lalu yang ungkap rahasia masa lalu Gang-rim dan Hae Won-maek. Twist besar di akhir – soal identitas sebenarnya Soo-hong dan pengorbanan Seong-ju – berhasil bikin penonton terdiam, lalu nangis berjamaah. Film ini tak takut sentuh isu berat seperti pelecehan anak, pengabaian orang tua, dan balas dendam, tapi tetap dibungkus humor khas trio penjaga akhirat.
Penampilan Aktor yang Luar Biasa: Review Film Along With the Gods: The Last 49 Days
Ha Jung-woo dan Ju Ji-hoon makin klop sebagai duo pemimpin – satu serius, satu ceroboh, chemistry mereka jadi sumber tawa terbesar. Kim Hyang-gi tetap manis tapi lebih tegas, sementara Kim Dong-wook bawa emosi Soo-hong yang rapuh tapi penuh dendam dengan sangat meyakinkan. Ma Dong-seok sebagai House God curi hati total: sosok raksasa pelindung yang lembut, adegan ia lindungi anak kecil dari roh jahat jadi salah satu momen paling ikonik.
Lee Jung-jae sebagai Raja Yeomra tambah wibawa, dan cameo para dewa lain bikin dunia akhirat terasa hidup. Semua aktor berhasil bikin penonton percaya bahwa akhirat itu ramai, lucu, sekaligus menakutkan.
Efek Visual dan Pesan Keluarga
Efek visual di sini masih kelas dunia: neraka api yang membara, sungai jiwa yang berkilau, sampai adegan pertarungan roh di langit malam – semuanya terlihat mahal dan detail. Musik Kim Tae-seong bikin jantungan di bagian tegang, lalu bikin hati hangat di bagian keluarga. Yang bikin film ini abadi adalah pesan soal pengampunan: dosa orang tua bisa ditanggung anak, tapi cinta keluarga juga bisa menebus segalanya. Di 2025, tema itu masih terasa kuat, terutama setelah banyak orang kehilangan keluarga di masa pandemi.
Kesimpulan
“Along With the Gods: The Last 49 Days” adalah sekuel yang berhasil lebih besar, lebih sedih, dan lebih megah daripada film pertama. Ada kritik kecil soal durasi panjang dan beberapa subplot yang terasa berat, tapi semua tertutup oleh ending yang menghancurkan hati dengan cara paling indah. Tujuh tahun kemudian, film ini tetap jadi paket lengkap: tontonan keluarga yang bikin nangis bareng, efek visual yang memanjakan mata, dan pelajaran hidup yang ngena banget. Kalau kamu sudah nonton yang pertama, yang ini wajib – kalau belum, langsung mulai dari sini juga boleh. Pada akhirnya, film ini bilang satu hal: di akhirat pun, yang terpenting tetap keluarga. Dan ya, siapkan tisu satu kotak penuh.